Rabu, 19 April 2017

Alat Musik Tradisional dari Palembang - Sumatera Selatan

           Alat Musik Tradisional dari Palembang - Sumatera Selatan adalah nama sebuah Provinsi di Pulau Sumatera. Ibukota Provinsi Sumatera Selatan berada di Kota Palembang. Kota yang dikenal dengan makanan khasnya kapal selam / empek-empek palembang ini, memilik beragam alat musik tradisional.

Alat musik tradisional dari Palembang - Sumatera Selatan ini terdiri dari beberapa instrumen yang kemungkinan dapat ditemukan pula di beberapa daerah lain di Indonesia, namun demikian terdapat perbedaan diantaranya nama dan irama yang dimainkannya yang disesuaikan dengan adat istiadat yang ada di Sumatera Selatan ini.

Dan berikut ini alat musik tradisional dari Palembang - Sumatera Selatan yang disarikan dari beberapa sumber online :

1. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - "Burdah / Gendang Oku"


Burdah atau Gendang Oku ini adalah alat musik tradisional dari Sumatera Selatan sejenis rebana yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah lebih besar. Di Sumatera Selatan, alat musik tradisional Burdah / gendang oku ini dimainkan untuk mengiringi lagu Islami (barjanji) pada acara keagamaan yang dimainkan sendiri maupun berkelompok. Burdah juga sering digunakan untuk mengiringi kesenian pencak silat.

Alat Musik Burdah - hak cipta gambar http://www.indonesiaheritage.org

2. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - Alat Musik Tenun


Alat musik tradisional dari Sumatera Selatan selanjutnya disebut dengan alat musik tenun. Disebut alat musik tenun dikarenakan alat musik ini biasanya dipergunakan sebagai penghibur para pekerja yang sedang menenun. Alat musik tenun ini terbuat dari kayu yang berbentuk persegi panjang, dengan ornamen segitiga berangkai ditengahnya. Segitiga berangkai yang berada di tengah alat musik inilah yang dibunyikan dengan cara dipukul sehingga menimbulkan bunyi dengan nada-nada tertentu.

Alat Musik Tenun - Sumber gambar http://www.indonesiaheritage.org

3. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - Gambus


Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi bentuk alat musik gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas seperti gambar dibawah ini.
Alat Musik Gambus - Sumber gambar http://www.indonesiaheritage.org

4. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - Kenong Basemah


Alat musik tradisional kenong dapat ditemui juga di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga yang merupakan salah satu alat musik tradisi yang melengkapi gamelan jawa. Di Sumatera Selatan terdapat alat musik kenong khas gamelan suku Basemah di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan.

Alat musik kenong Basemah

5. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - Terbangan


Terbangan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal dari Sumatera Selatan ini disebut juga dengan rebana.  Terbangan terdiri dari  empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya berwarna merah, hitam, dan emas.





6. Alat musik tradisional Sumatera Selatan - Genggong


Selain ditemukan di daerah Bali, ternyata Genggong juga ada di Sumatera Selatan. Namun walaupun namanya sama ternyata bentuknya sangat berbeda.

Genggong ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Besemah Kota Pagaralam, sejenis alat musik tiup yang menghasilkan suara mirip harmonika.

Alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan dengan cara dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Selanjutnya dengan mainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan bunyi. Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator

3 Alat Musik Tradisional Bangka Belitung

            3 Alat Musik Tradisional Bangka Belitung |tradisikita.my.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi dengan penduduk rumpun melayu, tentu saja memiliki adat kebudayaan yang kental dengan kebudayaan melayu. Demikian pula dengan instrumen atau alat - alat musik tradisional.

Alat musik tradisional yang dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat Kepulauan Bangka Belitung antara lain :

1. Alat Musik Tradisional Bangka Belitung - Dambus


Dambus merupakan kesenian khas masyarakat Bangka Belitung yang menggunakan alat musik dan lagu-lagu khas dambus sendiri. Alat musik dambus merupakan alat musik tradisional khas Bangka Belitung yang memiliki bentuk mirip dengan gitar. Alat musik ini terdiri dari kepala yang berbentuk kepala rusa, senar dan juga badan dambusnya. Sesungguhnya alat musik dambus sudah ada sejak zaman dahulu kala dalam adat melayu, namun seiring berjalannya waktu, Bangka Belitung memiliki ciri khas tersendiri untuk alat musik dambusnya. Lantunan nada yang dihasilkan dari petikan senarnya begitu pas dengan irama musik melayu

Sedangkan lagu-lagu dambus diciptakan oleh masyarakat pribumi / asli kepulauan Bangka Belitung. Lirik lagunya menggunakan bahasa pengantar yakni bahasa melayu dengan menceritakan dan menggambarkan adat melayu pula – mengandung norma-norma adat dan nilai keagamaan. Lagu ini diiringi oleh musik dambus yang berasal dari lantunan nada alat musiknya.


2. Alat Musik Tradisional Bangka Belitung -Rebana


Rebana adalah salat satu alat musik tradisional yang juga dapat ditemukan dan dimainkan oleh masyarakat Bangka Belitung. Sebagai salah satu alat musik tradisional melayu, rebana juga bisa ditemukan di provinsi lainnya di Indonesia, walaupun dengan nama yang berbeda. Seperti di Provinsi Riau, rebana disebut juga dengan Kompang. Demikian pula rebana dapat ditemukan di Provinsi Palembang, baca : Alat musik tradisional dari Provinsi Palembang.Alat musik rebana merupakan alat musik tradisional yang berbentuk bulat dan dibunyikan dengan cara dipukul. Rebana ini sering digunakan untuk mengiringi musik dambus, atau dipertunjukan secara mandiri pada acara-acara tertentu seperti pada acara festival seni daerah, qasidah pengajian-pengajian, ataupun untuk menyambut tamu istimewa dengan iring-iringan tertentu.


3. Alat Musik Tradisional Bangka Belitung - Gambangan

Gambangan adalah merupakan alat musik tradisional menyerupai alat musik marimba atau gamelan di Jawa dan Bali. Namun alat musik tradisional asli Belitung ini ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. 

Alat musik gambangan ini terbuat dari bahan kayu lempung atau kayu yang ringan seperti meranti, medang, libut, dan sengkrubong. Penggunaan jenis kayu tersebut kata Repiah sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh Gambangan. Kayu nomor satu yang dianggap paling bagus adalah kayu cengal dan kayu berubok. Akan tetapi saat ini jenis kayu tersebut sudah sangat langka.

Alat musik gambangan terdiri dari 7 atau 5 potong kayu yang disusun berderet dengan masing-masing kayu akan menghasilkan nada yang beberda. Alat musik gambangan asli Bangka Belitung ini dimainkan dengan cara dipukul

Demikian Sobat tradisi, alat musik yang dikenal di provinsi Bangka Belitung. Walaupun masih banyak alat musik lainnya yang ada di Kepulauan Bangka Belitung seperti, suling/seruling, gendang melayu, maupun caklempong, akan tetapi tidak akan kami bahas secara detil disini. Sobat tradisi masih bisa menemukan keterangan untuk masing-masing alat musik tradisional tersebut diartikel lain di blogtradisikita.my.id ini.

3 Alat Musik Tradisional Maluku Utara

      3 Alat Musik Tradisional Maluku Utara |tradisikita.my.id - Mengenal berbagai alat musik tradisional di Indonesia memang tidak ada habisnya. Hal ini menunjukan betapa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Begitupula dengan provinsi Maluku Utara. Keindahan, kekayaan dan keanekaragaman budaya di Maluku Utara tak akan habis digambarkan dalam sebuah posting kecil ini yang akan sedikit membahas beberapaalat musik tradisional Maluku Utara.

Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang resmi terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1999, melalui UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor 6 Tahun 2003. Ibukota Maluku Utara pada awalnya adalah adalah Kota Ternate, akan tetapi setelah berjalan selama 11 tahun seiring dengan kesiapan infrastruktur, Ibukota Provinsi Maluku Utara menjadi Sofifi yang terletak di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara.

Alat musik tradisional yang dikenal di Maluku Utara pada umumnya juga dikenal di Provinsi Maluku. Hal ini karena Maluku Utara merupakan pemekaran dari Provinsi Maluku. Dan berikut ini kita akan mencoba mengenal ragam Alat Musik Tradisional dari Maluku Utara.

1. Alat Musik Tradisional Maluku - Bambu Hitada


Musik Bambu Hitada adalah merupakan sebuah bentuk pertunjukan seni musik tradisi hasil kreatifitas masyarakat Halmahera di Halmahera Maluku Utara yang berfungsi sebagai hiburan, maupun kelengkapan upacara,seperti upacara perkawinan atau upacara syukuran.

Adapun dalam pertunjukan musik bambu hitada menggunakan beberapa alat musik tradisional yang dikenal masyarakat Maluku Utara antara lain bambu hitada sendiri, cikir, juk dan biola tradisional.

Bambu hitada sendiri dibuat dari ruas -ruas bambu (biasanya terdiri dari 2 ruas) dengan panjang sekitar 1,75 m. Ruas bambu ini diberi lubang sehingga menghasilkan nada (tone). Antara satu bambu dengan bambu lainnya diberi lubang yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda-beda pula. Agar tampilan bambu hitada ini lebih menarik, maka bagian luar bambu dicat warna warni.

Batang bambu dibunyikan dengan cara dibanting tegak lurus di tanah atau bila di atas ubin harus dialas dengan karung goni.

2. Alat Musik Tradisional Maluku - Cikir

Cikir merupakan sebuah alat musik tradisional yang juga digunakan pada pertunjukan musik bambu hitada dari Halmahera Provinsi Maluku Utara. Alat musik cikir ini cukup sederhana, dibuat dari batok kelapa yang masih utuh (bulat) dan didalamnya diisi dengan beberapa batu kerikil.

Alat musik tradisional cikir ini dibunyikan dengan cara digoyangkan sehingga benturan antara kerikil dan batok bambu akan menghasilkan bunyi.
Alat musik cikir ini juga sering disebut dengan rumba, baca juga : Alat musik tradisional dari Provinsi Maluku 


3. Alat Musik Tradisional Maluku - Leko Boko / Juk

Juk/ Leku Boko adalah alat musik tradisional dari Maluku Utara yang terbuat dari kayu. Juk atau leku boko adalah alat musik petik sejenis gitar. Pada awalnya, senar juk dibuat dari usus kuskus atau kucing hutan.namun saat ini senar juk telah menggunakan empat utas senar dari plastik.

 Leku boko dimainkan bersama dengan heo (biola bersenar empat). Leku boko berperan sebagai pemberi harmoni, sedangkan heo berperan sebagai pembawa melodi. Selain digunakan pada pertunjukan seni musik bambu hitada, alat musik tradisional dari Maluku Utara ini juga digunakan  untuk memeriahkan pesta adat, sebagai musik pengiring tarian, lagu-lagu daerah dan pantun.
Demikian Sobat tradisi, 3 buah alat musik tradisional dari Maluku Utara. Dan sebagai penutup perkenankan saya persembahkan sebuah video pertunjukan seni musik bambu hitada, semoga terhibur.

Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Timur

           Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.

Kalimantan Timur sebelum mekar menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.

Alat Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) antara lain: Gambus, Kadire, Ketipung, Lulung, Sampek, Sluding (Klentengan). Berikut ini penjelasan lengkapnya.


1. Gambus

Gambus
Gambus
Gambus adalah alat musik petik sejenis gitar berdawai 6 yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Gambus ini awalnya berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa oleh pedagang melayu sampai ke pesisir Kalimantan Timur.


2. Kadire

Kadire
Kadire
Keledik/Kedire merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap, terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.

Keledi atau organ mulut dibuat dari buah labu yang sudah tua (berumur 5-6 bulan) kemudian dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan, dan selanjutnya dikeringkan. Buah labu dan batang-batang bambu disatukan dengan menggunakan perekat dari sarang kelulut (sejenis lebah hutan berukuran kecil). Alat musik ini menghasilkan nada pentatonik. keledi dimainkan untuk mengiringi nyanyian tradisional, tarian, teater tutur (berupa syair dalam nyanyian yang berisi nasihat dan petuah) serta saat upacara adat pada suku bangsa Dayak.

Sebenarnya untuk memainkan alat musik ini tidak hanya ditiup, namun sekaligus dihisap dan ditiup. Oleh masyarakat Rumpun Uut Danum alat ini juga disebut dengan nama Korondek.

Sumber bunyi kadire tidak diperoleh dengan meniup buah labu yang dikeringkan, melainkan tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire dimainkan saat upacara adat masyarakat Dayak kenyah.


3. Ketipung
Ketipung
Ketipung
Ketipung adalah salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini berasal dari Timur Tengah yang membawa pengaruh sampai ke Kalimantan Timur. Alat musik ketipung ini adalah sejenis gendang kecil yang biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa Timur Tengah.

Ketipung adalah salah alat musik tradisional Indonesia yang berbentuk menyerupai Gendang tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Ketipung dibuat dari kayu yang dibubut, kemudian kemudian diberi lubang di tengahnya berukuran 20cm hingga 40 cm. Bunyi yang dihasilkan biasanya menghasilkan musik Keroncong, Dangdut, dan Melayu.


4. Lulung

Lulung
Lulung
Lulung adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Alat musik ini berupa sitar tabung yang masuk dalam golongan idiokordofon. Lulung dilengkapi 6 dawai yang diambil dari badan bambu. Alat musik ini dimainkan para wanita Dayak Kenyah dengan cara dipetik.


5.Sampek

Sampek
Sampek
Sampek atau Sampe merupakan alat musik tradisional Suku Dayak. Penyebutan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik ini berbeda-beda dalam tradisi masing-masing Sub suku dayak yang ada di Kalimantan Timur.

Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak atau masyarakat Kayaan menyebutnya sape’ kayaan, alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu ( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin) yang dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu.  Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.


6. Sluding (Klentengan)

Sluding (Klentengan)
Sluding (Klentengan)
Sluding atau Klentengan adalah alat musik tradisional yang terbuat dari kayu. Alat musik ini merupakan alat musik pukul jenis silofan yang mirip dengan gambang. Alat musik ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi kanan dan kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang dianggap sebagai hewan sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat musik ini dimainkan saat upacara adat.

6 Alat Musik Tradisional Papua Barat

   Papua Barat terletak di ujung barat pulau papua. Provinsi yang beribukota di Manokwari ini terdiri dari 12 kabupaten dan 1 kota, yaitu kabupaten Fakfak, Kaimana, Manokwari, Manokawari Selatan,Maybrat, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrau, Teluk Bintuni, Teluk Wondana dan Kota Sorong.


Keindahan alam Papua Barat sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan didunia. Sebut saja di Raja Ampat. Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Keindahan alam Kepulauan Raja Ampat ini sudah sangat terkenal dan bisa Sobat lihat pada foto berikut :

Tapi artikel kali ini kita belum akan membahas keindahan Raja Ampat Sobat, sabar ya... suatu saat pasti tradisikita,my.id akan membahas tempat-tempat wisata yang indah di Indonesia. Kali ini kita akan membahas mengenai alat musik tradisional dari Provinsi Papua Barat.
Langsung saja Sobat, kita simak alat musik tradisional Papua Barat berikut ini :

1. Alat Musik Tradisional Papua Barat - Guoto

Alat musik tradisional dari Papua Barat yang dikenal dengan nama Guoto adalah merupakan alat musik petik yang terbuat dari kulit binatang lembu. Alat musik Guoto dibunyikan dengan cara dipetik pada senar/dawainya.

2. Alat Musik Tradisional Papua Barat - Triton


Tidak hanya di Provinsi Papua, di Papua Barat kita dapat menemui alat musik tradisional yang terbuat dari kerang, namanya adalah Triton. Triton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua. Triton dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terdapat di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta kepulauan Raja Amat. Awalnya, alat ini hanya digunakan untuk sarana komunikasi atau sebagai alat panggil/ pemberi tanda. Selanjutnya, alat ini juga digunakan sebagai sarana hiburan dan alat musik tradisional


3. Alat Musik Tradisional Papua Barat - Yi
Sama seperti halnya triton, alat musik tradisional YI pada awalnya digunakan sebagai alat komunikasi yaitu berfungsi untuk memanggil penduduk. Namun seiring perkembangan, yi digunakan pula untuk mengiringi tarian daerah Papua. 

Alat musik tradisional yi, adalah alat musik tiup yang dibuat dari kayu dan bambu.

4. Alat Musik Tradisional Papua Barat - Tifa

Selain Triton, Tifa juga dapat ditemui di Provinsi Papua Barat. Selain di Pulau Papua, tifa juga ada di daerah Maluku. Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.



5. Alat Musik Tradisional Papua Barat -Pikon

Alat musik tradisional Pikon dari Papua Barat berukuran kecil, kurang lebih hanya sebesar genggaman orang dewasa. Bentuknya bulat lonjong dan terbuat dari sebilah bambu. Pada bagian tengah potongan bambu, terdapat seutas tali yang dipasang kencang dan terikat pada sepotong lidi penggetar. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu lidi bagian pangkal ditarik, potongan penggetar akan bergetar dan akhirnya akan mengeluarkan suara.


6. Alat Musik Tradisional Papua Barat - Krombi


Alat musik ini terbuat dari bambu. Krombi merupakan salah 1 alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian pada pesta adat masyarakat Papua. Alat musik ini biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil lalu diketuk-ketuk pada bambu tersebut

 

Demikian Sobat tradisi, 6 alat musik tradisional Papua Barat yang bisa kita ketahui saat ini. Semoga bermanfaat..

7 Alat Musik Tradisional dari Sulawesi Tengah

        Wilayah provinsi Sulawesi Tengah sebelum jatuh ke tangan Pemerintahan Hindia Belanda merupakan sebuah Pemerintahan Kerajaan yang terdiri atas 15 kerajaan di bawah kepemimpinan para raja yang selanjutnya dalam sejarah Sulawesi Tengah dikenal dengan julukan Tujuh Kerajaan di Timur dan Delapan Kerajaan di Barat.

Kemudian paska Pemerintahan Hindia Belanda atau tepatnya pada tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Tolitoli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan selanjutnya tanggal pembentukan tersebut diperingati sebagai Hari Lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah.

 Provinsi Sulawesi Tengah memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, atau setidaknya ada sekitar 19 etnis, yaitu :
  1. Etnis Kaili berdiam di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu
  2. Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Sigi
  3. Etnis Lore berdiam di kabupaten Poso
  4. Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso
  5. Etnis Mori berdiam di kabupaten Morowali
  6. Etnis Bungku berdiam di kabupaten Morowali
  7. Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai
  8. Etnis Balantak berdiam di kabupaten Banggai
  9. Etnis Mamasa berdiam di kabupaten Banggai
  10. Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai
  11. Etnis Bare'e berdiam di kabupaten Poso, Touna
  12. Etnis Banggai berdiam di Banggai Kepulauan
  13. Etnis Buol mendiami kabupaten Buol
  14. Etnis Tolitoli berdiam di kabupaten Tolitoli
  15. Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong
  16. Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli
  17. Etnis Dondo berdiam di Dondo, kabupaten Tolitoli
  18. Etnis Pendau berdiam di kabupaten Tolitoli
  19. Etnis Dampelas berdiam di kabupaten Donggala
Banyaknya etnis di Sulawesi Tengah membuat kebudayaan dari Provinsi Sulawesi Tengah ini sangat kaya dan beragam namun tetap harmonis dalam masyarakat. Dibidang seni musik misalnya, ada beberapa alat musik yang berasal dari etnis yang ada di Sulawesi Tengah ini. Akan tetapi cukup disayangkan apabila alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah ini harus musnah atau diklaim oleh bangsa lainnya. Oleh karena itulah kita generasi muda harus merasa terpanggil untuk menggali informasi terkait peninggalan budaya asli Bangsa Indonesia.

Dibawah ini beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah :

1. Alat musik Sulawesi Tengah - Tutuba


          Tutuba adalah merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah yang merupakan alat musik berdawai yang terbuat dari bambu. Tutuba adalah alat musik khas suku To Wana.

Suku Wana (To Wana), adalah penduduk asli di kawasan Wana Bulang yang berada di wilayah kabupaten Morowali, pemukiman berada di kecamatan Mamosolato, Petasia, dan Soyojaya, dan tedapat juga di wilayah pedalaman di kabupaten Luwuk Banggai  - Sulawesi Tengah. Suku Wana disebut juga sebagai Tau Taa Wana yang berarti "orang yang tinggal di hutan". Sedangkan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Tau Taa, atau "orang Taa".




2. Alat musik Sulawesi Tengah - Tatali

             Seperti halnya Tutuba, tatali adalah alat musik tiup (suling) yang merupakan alat musik tradisional khas suku To Wana di Sulawesi Tengah. Talali adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu berukuran sekitar 50 cm dengan diameter 2 cm dan memiliki 3 lubang untuk resolusi udara tempat meletakan jari dan hanya memiliki 3 nada. Dengan teknik meniup menggunakan perasaan untuk menemukan sound yang baik dan enak ditelinga.

3. Alat musik Sulawesi Tengah - Geso Geso

           Geso-geso adalah alat musik gesek yang berasal dari Sulawesi Tengah. Sama halnya dengan tutuba dan tatali, geso-geso merupakan alat musik khas suku To Wana. Akan tetapi ada pula alat musik serupa yang dipergunakan oleh masyarakat toraja atau tepanya di Kecamatan Saluputti.

Alat musik geso-geso terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang diberi dawai. Cara membunyikan dawai adalah dengan digesek dengan alat khusus yang terbuat dari bilah bambu dan tali  sehingga menimbulkan suara khas. Alat ini mengeluarkan nada sesuai dengan tekanan jari si pemain pada dawai
Alat musik geso-geso : gambar www.tanatorajasulawesiselatan.com


4. Alat musik Sulawesi Tengah - Popondo

   
          Alat musik Popondo di Sulteng juga disebut dengan alat musik Talindo atau Popondi (Sulsel). Alat musik Popondo ini terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan senar. Talindo/Popondi merupakan alat musik jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zilher). Tempurung kelapa berfungsi sebagai resonator. Alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja.

Kata Tolindo adalah sebutan yang berasal dari daerah Bugis. Sedangkan kata Popondi adalah sebutan dari daerah Makasar.

Alat musik tradisional Talindo / Popondi berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik.

Biasanya alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja.



5. Alat musik Sulawesi Tengah - Pare'e

Alat musik pare'e merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah, berbentuk seperti garpu tala dan berfungsi sebagai alat hiburan diwaktu senggang dan dapat pula digunakan sebagai alat perkenalan atau pergaulan antar anggota kelompok masyarakat. 

Alat musik tradisional Pare'e ini dapat dimainkan dengan cara berdiri maupun duduk. Cara memainkan alat musik Pare'e adalah dengan cara dipukul-pukulkan pada telapak tangan. Alat musik ini biasanya berwarna kecoklatan sesuai dengan warna bambu yang sudah kering. Alat musik ini terbuat dari bahan buluh tui dan rotan. 

Alat musik Pare'e - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

6. Alat musik Sulawesi Tengah - Lalove

Lalove adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah yang terbuat dari bambu. Alat musik ini biasa kita kenal dengan seruling/suling bambu. Pada mulanya alat musik Lalove ini tidak sembarangan boleh ditiup karena bagi sebagian orang yang sering kerasukan roh akan spontan kerasukan jika mendengar suara alat musik ini. Lalove berfungsi sebagai salah satu alat pengiring Tarian Tradisional Balia. Tari tradisional yang di sebut Balia, merupakan ritual penyembuhan pada suku Kaili di Sulawesi Tengah. 

Alat musik Lalove  - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

7. Alat musik Sulawesi Tengah - Santu

Satu lagi alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah bernama Santu. Santu merupakan alat musik tradisional jenis sitar tabung yang termasuk dalam kelompok idio-kodofon. Kulit ari pada bagian badan bambu dibentuk empat dan di tengah badan dibuat lubang sebagai resonator. Alat musik Santu dimainkan dengan cara dipetik setelah para petani merayakan pesta panen dan saat mengisi waktu senggang bagi para remaja.

Alat musik Santu  - Gambar : http://www.indonesiaheritage.org

 Demikian sobat tradisi, 7 alat musik tradisional dari provinsi Sulawesi Tengah yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat.